Kamis, Desember 13, 2007

PROJECT #2

KOMEDI PUTAR
KtoK PROJECT #2 FEBRUARI 2007

Oleh: Ratri Inayatul Basyarah
KtoK PROJECT #1 selesai pada pertengahan Desember 2006. Cukup sukses bila dilihat dari bentuk awal gerakan seniman muda di Semarang. Walaupun di kota lain mungkin sudah pernah ada konsep seperti ini, tepatnya Ruang-per-Ruang di Yogyakarta. Proyek seni dengan cara berpindah antar rumah seniman. Sesuai rencana awal, KtoK PROJECT akan berlangsung sampai 5 kali. Dan tetap menggunakan kos/kontrakan mahasiswa.
KtoK PROJECT #1 sudah terlaksana, sekarang kita mulai berkonsentrasi pada proyek selanjutnya, KtoK PROJECT #2.
Tanggal 20 Desember 2006, berlangsung diskusi dengan beberapa peserta KtoK PROJECT di rumahku. Mereka bertanya bagaimana persiapan teman-teman untuk KtoK PROJECT #2?
Sempat resah juga, belum pernah bertemu teman-teman sebelumnya, khusus untuk diskusi KtoK. Biasanya mereka kumpul malam hari, sedangkan aku bila malam harus segera pulang ke rumah. sampai hari inipun belum lahir kesepakatan perumusan konsep proyek kedua tersebut.
Mungkin karena khawatir KtoK PROJECT #2 tak jalan, Ridho dan Nasay memberikan masukan: kalo memang menunggu teman-temanterlalu lama, kalian tentunya mampu mengatasi sendiri! (Latri dan Rofikin ).
Ternyata tanpa sepengetahuanku sudah mulai ada kegiatan diskusi tentang proyek ini. Jadinya aku tak usah repot bergerak.
Aku belum pernah dengar secara langsung, pendapat teman-teman tentang proyek ini. Dari M. Rofikinlah yang rajin cerita. Soalnya aku tak bisa setiap waktu ada di atas, Unnes. Biarlah di Unnes dikoordinasi teman lain. Aku cuma mempermudah untuk jadi penyambung lidah dari bawah, Semarang. Memang urusan atas dan bawah membikin repot! Kalau salah pegang dan mengendalikan bisa fatal akibatnya.
21 Desember 2006, aku sempatkan diskusi dengan M. Rofikin, bagaimana persiapan temen-temen buat project ini? Ada beberapa temanku yang mulai berpendapat: Misalnya Okky Noviyanto punya konsep masalah cinta, sedikit melankolis. Tetapi, menurutku masalah cinta juga halal untuk dijadikan konsep.
Disusul Edi. PB konsep masalah penghijauan. Apapun idemu, okelah! Sampai tulisan ini mulai miring belum ada kesepakatan juga dantara kita untuk konsep proyek seni ini. Ternyata susah juga menentukan konsep? Mungkin juga otak kita lagi pada ‘cuntel’.
Maklum profesi kita sebagai seniman muda sangat menyibukkan? Ada yang sibuk buat tugas, ada yang sibuk dengan masalah registrasi, ada yang sibuk masalah ujian, ada juga yang sibuk was-was akan diputusin pacarnya, sampai sibuk masalah bersiasat agar tak ditolak calon mertua. Maaf ya… yang merasa? Maklum bulan ini memang menjelang masa ujian semester, jadi semuanya jadi membikin pusing.

Tapi dari diskusi berdua itu aku jadi berfikir: Di saat otak pada ‘cuntel’ kita tetap punya tanggung jawab di proyek ini. Kenapa kita tak menerapkan konsep yang sederhana dan tak terlalu rumit di proyek ini? Kenapa tak dibuat serba senang? Akhirnya muncul konsep Komedi Putar di benakku. Komedi Putar adalah sebuah plesetan dari Komidi Putar sebuah obyek mainan yang biasa ada dalam ruang pasar malam. Berbentuk lingkaran, terdiri dari berbagai macam mainan berbentuk binatang dari kayu atau plastik yang bisa ditunggangi. Lingkaran itu bisa berputar sehingga membuat si penunggang di dalamnya seolah-olah berada di dimensi lain.
Kalau kita berada di dalam Komidi Putar tersebut, seakan-akan kita berada dalam dunia sementara, dunia yang mengajak kita bahagia walau hanya hitungan detik. Dunia bahagia itu berlangsung, disesuikan dengan banyaknya uang yang kita bayar untuk harga karcis. Bila penjaga Komidi Putar menghentikannya. Maka seketika berhenti pula kebahagiaan kita.
Pada akhirnya penjaga karcis, penunggang, pengunjung pasar malam serta segala sesuatu yang ada di luar komidi putar berhenti untuk tersenyum.
Komidi putar membuat kita belajar di dalam kehidupan. Cara kerja Komidi Putar tentunya berputar, dari perputaran tersebut penunggang bisa melihat keadaan sekitar secara bergantian. Sehingga mampu mempengaruhi panca indera untuk melihat satu obyek dari berbagai macam sisi secara cepat. Jika segala sesuatu yang ada di sekitar Komidi Putar adalah simbol dari masalah kehidupan yang harus kita hadapi, maka kita seharusnya menyelesaikannya dengan senyum dan waktu yang singkat. Agar tidak menimbulkan masalah baru lainnya. Kecepatan dan senyum itulah yang mampu memposisikan kita sebagai manusia terdepan
(Ratri Inayatul. B: Konseptor KtoK PROJECT #2).
24 Desember 2006, konsep Komedi Putar telah beredar. Mereka merespon secara positif. Tak lama setelah itu, M. Rofikin berunding dengan beberapa calon peserta. Dia berusaha menyampaikan secara transparan ideku ke teman-teman lain. Tentunya mereka setuju mengenai masalah konsep proyek tersebut. Mereka lebih tertarik dengan rencana pameran yang akan diadakan daripada pembahasan konsep dasarnya. Padahal kita semua wajib belajar untuk merancang sebuah konsep, agar kegiatan senirupa di Semarang lebih berbobot seperti Jakarta, Bali, Jogja, dan Bandung.
Dalam proyek kali ini, biaya yang dibutuhkan berdasarkan rincian sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupaih). Biaya untuk undangan, postcard, konsumsi, spanduk, dan katalog.
Secara pribadi aku, Ratri. IB ingin membuat karya berupa lampion yang warna-warni. Kemudian Nasay Saputra berencana, membuat karya topeng-topeng ekspresi wajah, ada lagi dengan karya miniatur pesawat terbang.
Kalu kita diskusi bertiga, banyak memunculkan ide kreatif. Rencana awal aku, Ridho, dan Nasay berencana menciptakan satu ruangan yang berbeda dari karya peserta lainnya. Menggunkan ruang dapur di belakang, tetapi terus terang, aku masih bingung, soalnya ukuran ruangannya sangat besar.
Sungguh disayangkan, kabar terakhir dari Nasay Saputra mengundurkan diri, untuk fokus persiapan pameran Tugas Akhirnya. Kekosongan itu diisi oleh kakaku, Nahyu. RF, dimana dia berencana menutup lantai ruang dengan print MMT sebesar 3x3m. Rencana demi rencana diatas sempat dihentikan untuk menghadapi ujian mahasiswa pada tanggal 2 Januari 2002.
4 Januari 2007, Kamis pukul 16:00 WIB. Nahyu Rahma. F, M. Salafi Handoyo (Ridho), dan Firman. TS menuju kos Patemon untuk diskusi persiapan KtoK PROJECT #2. Diskusi sore itu dibuka oleh M. Rofikin, bersamaan dengan pembagian selebaran konsep Komedi Putar.
Aku memberikan gambaran bagaimana karyaku yang akan disajikan sebagai pancingan. Tujuannya agar teman-teman lain lebih mudah memahami tentang konsep Komedi Putar tersebut. Dari diskusi dapat diketahui jumlah peserta yang akan berpartisipasi mencapai 25 orang. Lebih banyak daripada peserta KtoK PROJECT #1.
Tak lupa juga membahas masalah surat-menyurat, ijin Bapak kos dan Bapak RT jangan sampai ketinggalan. Karena mungkin Beliau berdua yang nantinya membuka pameran secra resmi. Masalah peletakan spanduk di tempat strategis juga sangat diperlukan, mengingat posisi rumah kos kami yang susah nantinya, bagi tamu undangan untuk hadir.
Masalah di luar proyek seni ikut dibahas juga, seperti masalah keadaan Unnes, sebagai satu-satunya universitas di Semarang yang melahirkan sarjana seni, tetapi sedikit memunculkan seniman yang mampu bersaing taraf nasional dan internasional.
6 Januari 2007, kita mengadakan diskusi ulang di kos. Untuk lebih memantapkan rencana dan rancangan proyek ini. Rangkaian persiapan pameran KtoK #2 sempat ditunda sementara karena masa liburan, teman-teman pada pulang kampung. Sempat terhenti selama satu minggu. Sambil menunggu hasil ujian di rumah masing-masing, lewat sarana KHS (Kartu Hasil Studi) online via sms.
25 Januari 2007. Aku baru bisa bertemu dengan yang lain. Ruang tamu yang tadinya banyak lukisan bergantungan tanpa arah sekarang sudah bersih. Sudah mulai ada gerakan kebersihan menjelang pameran KtoK.
Sesuai dengan konsep Komedi Putar, kami bertiga Nahyu Rahma. F, M. Salafi Handoyo (Ridho), Ratri. IB, dan dibantu oleh Firman. TS, berencana membuat sebuak karya dengan visual dunia terbalik. Yang semestinya di bawah jadi di atas dan sebaliknya diatas menjadi di bawah. Kita ambil makna putarnya Komidi Putar. Di lantai kamar akan ditempel print image awan. Diutamakan awan senja menjelang sebagai tanda dimulainya gelaran pasar malam.
Sabtu, tanggal 3 Februari 2007, Robby menyempatkan datang ke kos dengan beberapa temannya, basah-kuyub karena hujan lebat. Mengutarakan ke M. Rofikin tentang karya yang akan dipamerkan. Dari hasil diskusi tersebut Robby ingin membuat sebuah lukisan badut.
Sebenernya yang paling aktif mempersiapkan karya untuk KtoK #2 adalah Irfan Fatchu Rahman. Dia sudah mulai mengumpulkan foto-foto masa kecilnya. Irfan berusaha membongkar masa kecil yang dilalui dengan lebih banyak sukanya daripada dukanya. Bila mainan kita rusak, langsung minta ganti dan kalo dijahilin teman-temannya segera menangis. Itualah anak kecil.
Untuk Rangga, dia berusaha menjadi yang pertama mengumpulkan karya ke kos. Karya drawing pensil diatas kertas, dibingkai dengan plastik dan pigura.
M. Rofikin dengan rancangan karya neon box, dengan masing-masing box nya diberi gambar berbagai ekspresi wajah orang yang sedang ketawa. Ari Q-njenk dengan karya orang-orangan dimana kepala nobyek tersebut diganti dengan wajah teman-teman dengan ekpresi bahagia. Dan baju yang dikenakan orang-orangan tadi menggunakan seragam polisi, ABRI atau profesi-profesi lain.
Disusul Abi dengan karya instalasi dari pleg ban sepeda. Sebagai tanda perputaran hidup. Edi .PB kolaborasi dengan Aris Pradianto dengan karya instalasi. Singgih Adhi. P kolabnorasi dengan Adinda Surya. A, dengan instalasi bola berbagai ukuran, mural dinding kamar, disertai juga kepingan CD berjumlah banyak.
Pencarian dana mulai dilakukan, memanfaatkan hubungan dari peserta pameran dengan pihak luar seperti: Hysteria, REM FM Radio Kampus, UVO (gank vespa Unnes), BYAR Creative Industry, dan Bengkel Adi Jaya.
Dikarenakan biaya proyek bertambah dengan beberapa rencana gila, tapi asyik. Kita akan membawa Sego Kucing, Nasi Kucing. Sebagai obyek untuk dipamerkan. Dengan penjualnya diharuskan mengenakan jas. Anggaran untuk Sego Kucing mencapai 200 ribu rupiah.
6 Februari 2007. Kita sudah mulai membersihkan ruang kos buat ruang pamer. Aku udah mulai pasang instalasi kabel dan lampu-lampu kecil di atap kamar dibantu M. Rofikin dan M. Salafi Handoyo (Ridho), selaku rekan satu tim. Singgih Adhi. P dan Adinda Surya. A sudah mulai aksi muralnya.
Sempat ada desas-desus mengerikan KtoK PROJECT #2 ditunggangi kepentingan oleh sebuah ruang pamer yang ada di Semarang. Tak bisa lebih mendalam diteliti asal-muasal gossip tersebut!
Dengan jelas bahwa KtoK PROJECT #2 ini ditunggangi beberapa pihak sponsor: BYAR Cretive Industry, POKEMON Canvas, Adi Jaya KETOK MAGIC, REM FM107.1 MHz, dan Buletin Hysteria.
21 Februari 2007. Tercatat 24 seniman muda dalam berpartisipasi adalah: M. Salafi Handoyo (Ridho), Nahyu Rahma. F, Fahrudin Fatkhurohim, Abikara Widyan. A, Ari Q-Njenk, Irfan Fatchu Rahman, Ratri Inayatul. B, Mohammad Rofikin, Robby, Singgih Adhi. P, Oky Noviyanto, Zulfikar, Martya Diah Purnamasari, Juwandi. A, Edi .PB, Aris Pradianto, Surya, Ruddy Vaouller, Rofian, Khori Teguh Ariyanto, Adinda Surya. A, dan Rangga. Dimana kesemuanya sedang dan pernah kuliah di Senirupa Unnes. Hadir sebagai moderator Adin Hysteria.
Sego Kucingpun akhirnya tak bisa dipamerkan. Karena gerobak kucingan tersebut tak beroda. Solusinya diangkat rame-rame, tetapi pemilik SK tersebut tidak bersedia. Mungkin kami hanya bisa pesan untuk konsumsi pembukaan pameran.
Rincian dari beberapa pihak sponsor:
REM FM107.1 MHz Radio Kampus akan mempublikasikan KtoK PROJECT #2 mulai pembukaan sampai dengan proyek berakhir. Bengkel Ketok Magic ADI JAYA dana untuk keperluan konsumsi. BYAR Creative Industry memberikan discon untuk cetak, membantu pendokumentasian, serta pendataan. Buletin Hysteria, sebagai sarana publikasi dan mewakilkan Adin sebagai moderator dalam diskusi.
Besar harapan saya untuk terus terlaksana KtoK PROJECT di Semarang. Tentunya sebagai media motivator penggerak bagi stagnannya kesenian di sekitar kampus Unnes.
Saudara mari putarkan badan dan tertawa bahagia, senyumlah Komedi Putar
Saudara mari tunggangi kami dan berimajinasi, nikmatilah Komedi Putar
Saudara mari putari kehidupan dan berkomedi, tertawalah Komedi Putar
Saudara mari menikmati dan bergejolak bersama kami, berputarlah Komedi Putar
Mari teman-teman muda, bergabung dan bergerak bersama kami. Siapalagi yang akan mencatat kita didalam sejarah seni? Kalau bukan kita sendiri!
Pada malam ini, tepatnya tanggal 27 Februari 2007, Pukul.19:00 WIB. Mari dengan semangat kebersamaan kita tiup lilin, tiup balon, dan bernyanyi riang bersama di dalam Komidi Eh, Komedi Putar.

Tidak ada komentar: